Cara Budidaya Anggur Berkualitas Super ; Anggur merupakan tanaman buah merambat dalam bentuk semak milik keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga mengandung banyak senyawa yang dikenal sebagai polifenol dan resveratrol aktif dalam berbagai metabolisme, dan mampu mencegah pembentukan sel kanker dan penyakit lainnya. Selain itu anggur juga mempunyai harga ekonomi yang cukup tinggi. Peluang usaha anggurpun sangat mempunyai potensi yang besar.
Syarat Tumbuh Buah Anggur
- Iklim
Tanaman anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan. Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur. Curah hujan rata-rata 800 mm/tahun. Keadaan hujan yang terus-menerus dapat merusak premordia/bakal bunga serta dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit. Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahan. Suhu rata-rata maksimal siang hari 310C dan suhu rata-rata minimal malam hari 230C dengan kelembaban udara 75-80%.
- Tanah
Tanah yang subur dan sarang atau mudah meresapkan air, karena tidak tahan terhadap genangan air.
Tinggi air tanah tidak boleh kurang dari satu meter dari permukaan tanah. Tanah yang baik adalah lempung berpasir sampai pasir berlempung. Derajat kemasaman tanah (pH) berkisar 6,5-7,0.
- Persiapan Media Tanam
Lahan basah memiliki kondisi dasar untuk genangan air. Genangan musiman oleh air tawar terjadi di tanah rawa dataran rendah dengan lama genangan dan kedalaman bervariasi tergantung pada ketinggian posisi tanah.
Tanah rawa dataran rendah ini ada 3 tipologi, yaitu dataran rendah dangkal rawa tanah dengan ketinggian air < 50 cm selama kurang dari 3 bulan, lebak tengahan dengan tinggi genangan 50-100 cm selama 3-6 bulan dan lebak dalam dengan tinggi genangan > 100 cm selama > 6 bulan.
Sementara genangan yang terjadi harian oleh pengaruh pasang air laut terjadi pada lahan rawa pasang surut, sehingga pada saat air pasang maksimum beberapa wilayah pasang surut mengalami genangan oleh air salin dan sebagian lainnya oleh air tawar yang tergantung pada besarnya air tawar yang masuk ke wilayah tersebut. Pada saat musim hujan tentunya wilayah yang tergenang air laut lebih sempit diabanding di musim kemarau.
Tanaman anggur merupakan tanaman tahunan lahan kering dapat dikembangkan di seluruh tanah tipologi rawa selama tanah tidak tergenang dalam volume yang cukup untuk mendukung kehiduypannya dan air tidak mengganggu pertumbuhan. Kondisi ini harus sistem persiapan mempengruhi media tanam untuk budidaya buah anggur pada setiap tipologi lahan rawa yang.
Dalam tipologi lahan rawa pasang surut tergenang air saline tidak dianjurkan untuk menanam tanaman merambat, sementara dapat digunakan untuk menanam tanaman tahunan dengan masa produksi sesuai dengan air tawar keteresediaan masuk atas tanah, seperti semangka, melon dan lain-lain. Persiapan media tanam di daerah air tawar pasang surut rawa.
Baca Juga :
Tata Cara Persiapan Lahan Budidaya Anggur Berkualitas Dan Produktif
Buat gundukan tanah berukuran 1 x 1 m atau guludan setinggi 30 cm di atas batas maksimum muka genangan dengan dilindungi turus bamboo atau kayu gelam yang ditancapkan di pinggir timbunan media tanah. Kontruksi gundukan dengan voluime yang lebih kecil disbanding gulkudan memrlukan biaya yang lebih murah, namun daya dukung untuk tanaamn anggur lebih pendek. Sistem penyiapan media ini sangat tergantung kesiapan dari masing-masing petani.
Tanah timbunan bagian bawah yang akan mengalami genangan sepanjang waktu menggunakan tanah lapisan atas (top soil) yang ada di sekitar lokasi. Tanah timbunan bagian atas menggunkan tanah campuran tanah lapisan atas, pasir dan kompos/pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Apabila mempunyai pH masam < 6, maka dilakukan pemberian kapur agar pH tanah mendekati netral. Berikan mulsa di permukaan tanah dan pada lahan yang memiliki fluktuasi genangan air tinggi dapat diberikan tambahan mulsa vertical dengan dilakukan pengisian mulsa segar saat permukaan air terlalu rendah dan tanah lapisan atas kekeringan.
Pada saat mengalami kekurangan air dilakukan penyiraman air setiap hari secukupnya dengan menggunakan sistem tetes.
Penyiapan Media Tanam Pada Lahan Rawa Lebak
Buat gundukan tanah berukuran 1 x 1 m atau guludan setinggi > 30 cm di atas batas maksimum muka genangan dengan dilindungi turus bamboo atau kayu gelam yang ditancapkan di pinggir timbunan media tanah.
Tanah timbunan bagian atas menggunakan tanah campuran tanah lapisan atas, pasir, dan kompos/pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. apabila tanah mempunyai pH masam < 6, maka perlu dilakukan pemberian kapur agar pHJ tanah mendekati netral.
Pada saat mengalami kekurangan air lakukan penyiraman air setiap hari secukupnya dengan menggunkan sistem tetes dengan permukaan tanah ditutup dengan mulsa.
Cara membuat Bibit Anggur
Secara umum, anggur diperbanyak dengan stek. Stek yang terbuat dari cabang berwarna coklat, bulat, di bawah kulit hijau, juicy dan bebas dari flek hitam, diameter rata-rata 1 cm, usia rata-rata lebih dari empat bulan dan memiliki mata yang sehat. stek panjang 25-30 cm yang terdiri dari 2-3 buku/ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur lebih dari satu tahun. Dasar dipotong horizontal sekitar 0,5 cm dari ruas, sedangkan bagian ujung dipotong miring 2 cm dari ruas.
Ujung stek ditutup dengan parafin untuk mencegah pengupan. Stek secara kolektif di media pasir yang lembab untuk menumbuhkan akar dan tunas. Setelah akar mulai tumbuh dipindahkan ke polybag. Stek yang akarnya tidak keluar disisihkan. Media terdiri dari campuran pasir, pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1: 1: 1.
Bibit yang sudah ada dalam polybag tersebut disusun dalam rumah pembibitan yang teduh dan disiram secukupnya. Umur 1,5-2 bulan bibit sudah siap dipindahkan ke lapang. Ciri-ciri bibit anggur siap tanam yaitu tanaman sudah berakar seoanjang 5-10 cm, minimal mempunyai dua lembar daun dewasa yang tumbuh normal dengan posisi di samping kiri dan kanan. Pertumbuhannya tampak sehat dan subur.
Waktu Penanaman Yang Benar
Satu bulan sebelum tanam, sebaiknya lubang sudah dipersiapkan. Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terbuka selama dua sampai tiga minggu agar terkena sinar matahari, kemudian ditutup kembali. Tanah galian bagian bawah dicampur dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 dan dikembalikan ke bagian bawah. Tanah bagian atas juga dicampur dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sama dan dikembalikan ke bagian atas.
Jarak tanam yang digunakan 4 x 6 m. Bibit dalam polybag yang sudah berumur 1,5-2 bulan di tanam tegak di tengah lubang. Agar bibit tanaman tidak layu terkena sengatan sinar matahari perlu diberi naungan sementara. Bahan naungan dapat dibuat dari anyaman daun kelapa.
Buang polybag dengan hati-hati dengan cara menyayat polybag dengan pisau atau silet. Siram air secukupnya dan diikat dengan ajir agar tanaman tidak roboh oleh angin dan tanaman lurus ke atas menuju para-para. Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim kemarau yaitu bulan Mei – Juni atau akhir musim hujan.
Pemeliharaan Tanaman Anggur
- Pembuatan Para-Para
Kontruksi para-para dapat dibuat dari kayu, besi atau beton. Dengan para-para sebagai sarana rambatannya, anggur bisa mendapatkan sinar matahari secar maksimal. Jarak tiang para- para 3×3 m atau 4×5 m. Para-paranya sebaiknya berupa anyaman kawat/kayu/bambo dengan mata anyaman 40 x 40 cm. Tingginya bervaiasi antara 2-3,5 m.
Pembuatan Papan Tumpuan Pemeliharaan
Untuk memudahkan kegiatan pemeliharaan tanaamn anggur di lahan rawa sangat diperlukan adanya papan penumpu untuk berdirinya petani melakukan kegiatan pemeliharaan tanaamn. Papan penumpu dapat didudukan di atas gundukan/gulud tanah di antara tempat tanaamn anggur. Apabila terlalu panjang > 3 m dapat diberi bantuan penyangga di tengahnya.
Pengairan
Tanaman anggur tidak tahan genangan air, bila tidak ada hujan harus disiram atau diairi, sejak saat tanam sampai saat dibuahkan. Pengairan tanaman di musim kemarau dapat diberikan 3 hari sekali dan dikurangi pada musim penghujan. Pemberian air dihentikan tiga minggu sebelum pangkas, bersamaan saat pemupukan.
Tiga hari sebelum pangkas tanaman perlu diairi lagi sampai buah menjelang tua. Pemberian air dihentikan pada saat 2 minggu sebelum buah dipanen. Kemudian 4 hari sebelum buah dipanen, tanaman kembali diairi sampai panen berlangsung.
- Takaran dan Waktu Pemupukan
Pemupukan dilakukan terhadap tanaman muda sampai tanaman dewasa berupa pupuk kandang dan pupuk buatan. Pemupukan tanaman muda dimulai setelah tanaman berumur 10 hari sampai satu tahun.
Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun).
- Umur 0-3 bulan, 10 gr urea interval 10 hari.
- Umur 3-6 bulan, 15 gr urea interval 15 hari.
- Umur 6-12 bulan, 50 gr urea.
Cara pemupukan pada tanaman muda dengan cara membuat lubang melingkar 10 cm di sekeliling tanaman sedalam 5 cm. Umur 6 bulan tiap pohon diberi pupuk kandang 60 kg. Pemupukan tanaman dewasa disesuaikan dengan waktu pangkas. Pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang, urea atau ZA, TSP dan KCL. Pupuk kandang 100 kg per pohon dan diberikan satu kali tiap tahun, yaitu dua minggu sebelum pangkas I.
Pupuk TSP dan KCL dan Dolomit diberikan 10 hari sebelum pangkas dan pupuk urea atau ZA diberikan 5 hari sebelum pangkas dan satu bulan setelah pangkas. Pupuk kandang diberikan sekali dalam setahun yaitu menjelang pemangkasan pertama.
Pupuk buatan diberikan setiap pemangkasan sehingga apabila dalam satu tahun akan dipangkas 3 kali maka berarti harus juga diadakan pemupukan sebanyak 3 kali. Dosis pupuk dapat dinyatakan sebagai berikut :
Pupuk kandang : 10 kaleng (100 kg) Urea : 375-750 gr per pohon ZA : 375-750 gr per pohon TSP : 375 gr per pohon KCL 500 gr per pohon Dolomit : 800 gr per pohon
Pupuk ini ditabur di sekitar pohon dan dicampur dengan tanah, kemudian diairi (dileb). Sebelum pemupukan, tanah dibersihkan dari gulma dengan dicangkul ringan seluas tanah yang akan dileb.
Pengendalian Hama atau Penyakit Hama
Burung, kalong, musang, merusak buah yang hampir masak, sehingga teras buah menjadi rusak, kurang menarik. Pengendalian dilakukan dengan membungkus buah dengan kertas semen, kertas berlilin atau kertas koran setelah beberapa butiran buah masak.
Kumbang (Apogonia destructor) menyerang daun sejak senja sampai menjelang fajar, secara berkelompok. Pengendalian dilakukan dengan menjauhkan tanaman inang (berdaun lebar), pasang lampu pada malam hari dengan perangkap. Pemberantasan dengan insektisida sistemik. Kutu putih, merusak tunas pucuk. Pemberantasan dengan insektisida sesuai dengan petunjuk.
Penanggulangan Penyakit
Penyakit embun madu atau Downy mildew yang disebabkan oleh jamur Plasmopara viticola yang menyerang daun, tunas dan buah sehingga menganggu pertumbuhan dan merusak buah. Pengendalian dengan fungisida, seperti Banlate sesuai petunjuk
Penyakit embun tepung atau Powdery mildew yang disebabkan oleh Oidium sp menyerang daun, tunas, bunga dan buah muda. Tampak bercak tipis seperti bedak,putih kelabu sampai kemerahan dan retak pada buah. Pengendalian dengan fungisida sesuai dengan petunjuk.
Penyakit karat daun yang disebabkan oleh Phakospora vitis. Permukaan daun sebelah bawah nampak bercak-bercak tertutup tepung berwarna oranye. Pengendalian dengan fungisida Dithane M-45, Manzate dan lain-lain sesuai petunjuk.
Pemangkasan
Pemangkasan Bentuk Pohon Anggur
Pertumbuhan cabang dan ranting perlu diatur guna memperoleh bentuk yang baik. Batang pokok dipilih satu yang baik. Bila dari stek tumbuh dua cabang, maka pilih satu yang baik dan kuat. Batang dibiarkan merambat ke arah para-para, lengkungan ke satu arah. Setelah agak panjang, potong dan tinggalkan 75 cm dari lengkungan tersebut. Dari potongan ini akan tumbuh banyak cabang primer.
Pilih empat cabang yang sehat pada dua arah atau empat arah. Setelah cabang primer tumbuh agak panjang dan berwarna coklat, potong lagi dan tinggalkan 75 cm. Dari sisa potongan ni diharapkan tumbuh cabang sekunder yang diatur ke semua arah.
Cabang sekunder diharapkan tumbuh empat sampai lima yang baik, sehat dan subur. Cabang- cabang ini dipotong hingga tinggal 75 cm. Dari cabang ini akan tumbuh cabang tersier yang jumlahnya tidak ditentukan, semua cabang sehat dipelihara.
Pemangkasan Untuk Pembuahan Anggur
Pemangkasan pembuahan harus direncanakan dengan baik. Berapa kali akan dibuahkan, kapan akan dipangkas. Tindakan pemangkasan harus dikaitkan dengan tindakan lain seperti pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Sebelum pemangkasan diperiksa duku salah satu cabang, potong ujungnya. Apabila pada bekas potongan tersebut tidak meneteskan air, maka pemangkasan perlu ditunda dulu dan pengairannya perlu ditambah sampai apabila ujung cabang dipotong maka akan meneteskan air.
Setelah ujung cabang yang dipotong akan meneteskan air, maka pemangkasan dapat dilaksanakan. Semua cabang dibuang. Cabang subur dapat ditinggalkan 4-6 mata, sedangkan cabang kurus dan kecil tinggalkan dengan satu mata. Saat pemngakasan terbaik pada musim kemarau atau akhir musim hujan. Pemangkasan pertama bulan Maret/April dan ke dua bulan Juli/Agustus.
Pemangkasan bulan November/Desember untuk memelihara pohon agar pada musim hujan, tanaman dalam keadaan subur. Pemangkasan dilakukan dua minggu setelah panen. Dua minggu setelah dipangkas, cabang akan mengeluarkan tunas bunga dan juga tunas-tunas baru.
Apabila ada cabang pangkas yang tidak tumbuh tunas baru, maka pangkasan diulang kembali dan menggunakan atau meninggalkan 3 mata saja. Apabila dari satu sisa cabang pangkasan keluar 2 atau 3 tunas sebaiknya dipelihara satu tunas saja, agar tunasnya sehat dan subur dan menghasilkan dompolan buah yang besar.
Perawatan Bunga Anggur
Tunas yang muncul setelah pemotongan biasanya tidak hanya di bagian percabangan saja, tapi juga muncul pada seluruh pohon. Tunas-tunas yang tumbuh di luar cabang sebaiknya dibuang. Keluarnya tunas biasanya diikuti munculnya calon bunga. Kalau anggur yang berbunga masih di bawah satu tahun, sebaiknya bunga digugurkan. Biasanya buah yang terbentuk bemutu rendah.
Kalau umur anggur sudah di atas satu tahun dapat direncanakan pembungaannya. Caranya lewat pemangkasan cabang untuk merangsang pembungaan. Sebelum dipangkas dipupuk 1 sendok makan NPK pada radius 30-50 cm dari pangkal batang. Pemotongan dilakukan pada semua percabangan sehingga tanaman tampak gundul.
Setelah pemotongan semprot dengan perangsang daun setiap 4-5 hari sekali dan dilakukan selama 3 minggu. Setelah itu dipupuk dengan perangsang bunga sampai terlihat kuncupnya. Setelah bunga muncul masih diperlukan perawatan. Semua tunas-tunas baru di atas bunga dipotong.
Perlakuan berlangsung sampai bakal buah muncul. Selanjutnya tunas dibiarkan berkembang. Penyerbukan dapat berlangsung dengan bantuan angin, serangga, dan manusia. Pembuahan terjadi setelah 2-3 hari penyerbukan (Sarwono, 1997).
Penjarangan Buah Anggur
Penjarangan buah sangat penting, karena buah yang terlalu rapat justru akan merusak perkembangan buah dan menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buah yang perlu dibuang adalah:
- Buah yang mempunyai tangkai panjang.
- Buah yang bentuknya tidak sempurna.
- Buah yang ada disebelah dalam dompolan.
- Buah yang cacat.
Buah yang disisakan adalah yang rata, sehat dan tanpa cacat. Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama saat umur satu bulan setelah pembungaan dan buah masih pentil sebesar kedelai sebanyak 20-30 %. Dengan dijarangkan ukuran buah akan merata besarnya, tumbuh lebih baik dan lebih layak dimanfaatkan sebagai buah meja.
Buah yang sudah mulai membesar usahakan tandannya dapat menggantung secara bebas agar tidak menempel pada para-para. Ini merupakan cara agar buah tidak rontok terutama pada saat musim angin. Dalam keadan menggantung ini angin akan dapat menghembus sela-sela tandan buah sekaligus menghindari terjebaknya air atau embun.
Tahap dua dilakukan dua minggu setelah tahap pertama dan buah sebesar biji jagung. Untuk menjaga kualitas buah juga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah. Selain itu untuk menghindari hama pemakan buah buah seperti kelelawar, burung dan lainnya. Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol buah sudah ada 2 atau 3 buah yang masak. Bahan yang umum dipakai bungkus adalah kertas semen dan kertas koran.
Penggunaan Zat Pengaturan Tumbuh
Untuk merangsang pembungaan dapat digunakan Promalin 1000 ppm tiga minggu setelah pangkas. Untuk memperbesar buah, 14 hari setelah bunga mekar dicelup dengan GA3 100 ppm ini dapat digunakan untuk memperpanjang teras, memperbesar butiran dan menguraingi biji. GA3 dapat diberikan dua kali yaitu 10 hari sebelum bunga mekar dan 14 hari sesudah bunga mekar dengan pencelupan.
Waktu Yang Tepat Saat Panen Anggur
Tanda umum kemasakan buah yang baik yaitu :
- Semua buah dalam satu teros masak merata, warna merata sesuai dengan varietasnya.
- Butir sudah tidak terlalu sukar dilepas dari terosnya.
- Tekstur buah dari keras sudah berubah menjadi kenyal dan agak lunak.
- Buah yang berwarna putih, buahnya transparan sehingga biji nampak dari luar. Buah warna biru atau hitam, butiran buah sudah kelihatan perpupur.
- Panen dilakukan setelah umur buah rata-rata 105-120 hari dari pangkasan, tergantung varietasnya. Produktivitas tanaman umur 2 tahun mencapai 7,5-10 kg per pohon.
- Apabila dipanen kurang masak rasanya akan tetap masam, walaupun buah diperam.
Waktu petik, cuaca cerah pada pagi hari menggunakan gunting pangkas, hati-hati agar pupur atau lapisan lilin tidak hilang (Widjajanto, 1992). Buah diletakkan di tempat pengumpulan antara lain, kotak karton, peti kayu, keranjang plastik. Dasar wadah diberi lapisan lunak seperti serpihan kertas, atau serpihan kayu.
0 komentar